Berbeda (Syiah) itu Sesat ?
8/13/2013
0
komentar
Apa dalil atau alasan
bagi mereka melakukannya
Apakah itu
berarti orang yang berbeda itu berarti mereka sesat
Beberapa
belakangan ini muncul kasus pertikaian antar mazhab yang terjadi di Sampang,
Madura. Pertikaian yang terjadi antar sesama muslim yang berbeda mazhab.
Mungkin akan lain ceritanya jika yang bertikai adalah sesama mazhab
ahlussunnah, tetapi yang terjadi adalah antara mazhab ahlussunnah dengan mazhab
ahlulbait biasa disebut mazhab imamiyah atau yang lebih dikenal dengan syiah.
Masih banyak
pertanyaan yang timbul, ketika kita melihat seseorang melaksanakan
ibadah-ibadah yang berbeda dengan kebanyakan orang. Walaupun mungkin kita tidak
langsung mengucapkannya kepada yang bersangkutan, tapi pasti dalam benak kita
akan muncul pertanyaan, “Kok gitu?”.
Mengapa saya di
sini memilih syiah, bukan ahmadiyah, bukan JIL, atau yang lainnya. Hal ini tidak terlepas karena kehidupan
pribadi saya. Saya pribadi (penulis) memiliki sedikit pengalaman dan
pengetahuan tentang syiah secara langsung selama kurang lebih tiga tahun. Bukan
hanya saya sendiri yang ahlussunnah saat itu, tapi terdapat puluhan bahkan ratusan
orang yang belajar di sana yang bermazhab ahlusunnah bahkan hingga mereka
luluspun masih bermazhab ahlussunnah.
Dalam kehidupan
sehari-hari kami (sunni) bertemu dengan kaum “syi’i” (sebutan bagi orang
syiah), bahkan berinteraksi dengan mereka. Mulai dari bangun tidur hingga
bangun tidur lagi (saya dibesarkan di dalam pesantren yang di dalamnya terdapat
kaum syiah). Saya tidak pernah menyesali hal itu, justru saya sangat bersyukur.
Dengan mengetahuinya secara langsung dari mereka, membuat saya tidak mudah
terprovokasi.
Seiring
berjalannya waktu, setiap kegiatan yang kami lakukan di dalam pesantren tidak
pernah satupun kami melihat suatu ajaran yang bertentangan dengan ajaran islam
yang selama ini banyak digembor-gemborkan di luar sana. Tidak pernah satupun
saya menemukan apa-apa yang sering diucapkan oleh sebagian orang yang
mengatakan bahwa,
Al quran mereka
(syiah) berbeda dengan dengan al quran kaum sunni,
Akidah, rukun
iman dan islam syiah berbeda,
Dalam syiah
terdapat seks bebas (nikah mut’ah
atau kawin kontrak)
Sholat hanya
tiga waktu,
Tidak wajib
sholat jum’at,
Tidak ada
terawih di bulan ramadhan,
Wudhu dan
sholatnya berbeda,
Ber-taqiyah
dihadapan kaum sunni agar mereka mau masuk syiah,
Menuhankan imam
mereka, dan masih banyak lagi..
Timbul lagi
pertanyaan dalam hati kami, Apakah mungkin dari mereka saling berjanji antara
satu dengan yang lain untuk selalu bertaqiyah dihadapan kami semua orang
sunni?.
Apakah mungkin
kami yang sunni tidak mengetahui (hal-hal yang di katakan orang-orang tentang
kesesatan mereka) selama itu?.
Pastinya tidak.
Memang benar
terdapat beberapa perbedaan-perbedaan dalam hal ibadah serta keyakinan. Namun
perbedaan itu bukanlah hal yang fundamental yaitu ushuludin. Mereka hanya
berbeda dalam hal furu’ (cabang) yang biasanya dibahas dalam kitab fikih. Padahal,
perbedaan sunni syiah yang prinsipil, terletak pada persoalan tokoh pengganti
Nabi Saw sebagai pemimpin sepeninggal beliau, baik dalam bidang pemerintahan
ataupun keagamaan. Syiah berkeyakinan bahwa, Nabi Muhammad Saw, telah berwasiat
dan menunjuk Imam Ali bin Abi Thalib sebagai pengganti beliau, sedangkan kaum
ahlusunnah berpendapat lain. Mereka berkeyakinan bahwa Nabi Saw tidak mewasiatkan
jabatan tersebut kepada siapapun.
Apakah itu
berarti mereka sesat?
Mayoritas
masyarakat di Indonesia adalah bermazhab ahlussunnah. Ahlussunnah sendiri juga
terbagi menjadi empat mazhab, yaitu mazhab syafi’i (dianut mayoritas masyarakat
Indonesia), mazhab hanafi, mazhab maliki, dan mazhab hambali (selanjutnya akan
disebut sunni). Pemberian nama mazhab itu sendiri jika dilihat adalah berasal
dari imam mazhabnya masing-masing. Biasanya masyarakat ketika ditanya, “Mazhabnya apa?”, Mereka umumnya akan
menjawab, “Mazhab saya ahlussunah wal
jama’ah”, tanpa disertai dengan “embel-embel”
salah satu dari keempat mazhab ahlussunah di atas.
Syiah sendiri
adalah salah satu mazhab dalam islam. Ia banyak dianut di Negara Timur Tengah,
sperti Iran, Iraq, Syiria, Libanon, Kuwait, Yaman, serta daerah lain seperti
India, Pakistan, Afganistan, dan lainnya. Di Indonesia sendiri, syiah juga
berkembang di beberapa daerah. Namun dalam perjalanannya banyak mendapat kritikan,
cemohan, bahkan hujatan dikarenakan beberapa hal dalam pelaksanaan aktifitas
keagamaannya berbeda dengan ahlussunnah atau sunni. Mungkin nanti di lain
kesempatan, saya akan menjelaskan apa itu syiah secara lebih terperinci.
Oleh karena itu,
saya merasa sangat sedih dan prihatin akan hal ini. Mereka hanya membaca literatur-literatur
yang diterbitkan oleh kaum orientalis yang umumnya membenci islam dan kaum
muslim, sehingga mereka berusaha sebisa mungkin memutarbalikkan fakta-fakta
dengan harapan akan memecah belah dan memperlemah ikatan persaudaraan antar sesame
muslim. Sehingga dengan sendirinya para pembaca yang tidak memiliki pengetahuan
dan pengalaman cukup akan mudah mengatakan mereka syiah sesat. Bahkan ketika
mereka mengajak beragumen dan mengeluarkan dalil-dalilnya, kita mengatakan, “ah, paling juga taqiyah (berdusta)!”.
Bagaimanapun juga,
seseorang yang ingin mengetahui tentang
suatu kelompok atau aliran, seharusnya tidak hanya membaca dan
mempelajari literatur yang ditulis oleh orang luar saja, tapi lebih penting
lagi mempelajari sebanyak mungkin dari sumber-sumber aslinya. Sehingga mengetahui
mana hal-hal yang prinsipil dan mana yang tidak.
Bahkan Allah
SWT, memberikan arahan kepada kita tentang segala macam berita dan informasi
agar kita lebih teliti kebenarannya (isi berita tersebut). Bukan langsung
menerimanya.
“ Hai orang-orang yang beriman, jika datang
kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar
kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui
keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu “ (Al-Hujuraat: 6)
Beberapa artikel
mungkin memuat tentang perbedaan sunni
syiah, baik dalam hal ibadah, politik, sejarah dan lain sebagainya. Tidak
ada niat menghasut atau memprovokasi, namun lebih kepada berbagi ilmu serta amar ma’ruf nahi mungkar.
Semoga setelah
membaca artikel-artikel di blog ini, dapat membuka pikiran kita. Berfikir lebih
jernih akan tentang hal perbedaan. Bukankah
Allah SWT sendiri tidak pernah menciptakan manusia sama antara yang satu dengan
yang lain. Memang dibeberapa tempat terdapat kemiripan, namun dipastikan semua
itu berbeda.
All’s different, because
different it’s beautiful.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Berbeda (Syiah) itu Sesat ?
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://beda-itu-indah.blogspot.com/2013/08/berbeda-syiah-itu-sesat.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar