Butterfly – part 1

Posted by Unknown 11/07/2013 0 komentar
Pada suatu hari yang sejuk, tampak seorang anak kecil yang bermain-main di taman yang terdapat di kota tersebut. Suatu waktu dia berjalan disekitar tanaman. Langkahnya tampak terhenti sesaat saat ia berada tepat persis di depan sebuah batang tanaman. Ia tampak  serius terdiam memperhatikan “sesuatu” pada batang tanaman tersebut. Sesuatu itu ternyata sebuah kepompong yang sedang bergerak-gerak. Diambilnya kepompong itu dan ia nampak tertegun karena terdapat lubang kecil pada kepompong tersebut dan terlihat seekor kupu-kupu yang berusaha untuk keluar dari lubang tersebut. Kupu-kupu itu terlihat berusaha sekuat tenaga untuk keluar namun hingga suatu saat ia tampak menyerah untuk keluar dari lubang kecil itu.

Anak ini kemudian merasa iba akan kepompong tersebut. Ia pun berinisiatif untu menolong kupu-kupu tersebut keluar dari kepompongnya. Ia mengambil gunting dan mulai memotong dengan hati-hati kepompong tersebut. Ia berfikir bahwa dengan bantuannya maka kupu-kupu itu akan dengan mudah keluar dan terbang ke angkasa.

Setelah anak itu memotong semua kepompong itu, benar saja kupu-kupu dapat dengan mudah keluar. Namun ia masih memiliki tubuh yang gembung dan sayap-sayap kecil yang tampak berkerut. Si anak itu pun mulai mengamati kembali dengan seksama dan berharap agar kupu-kupu itu dapat terbang dengan bebas menuju bunga-bunga yang ada di taman.

Namun harapan tinggal harapan, apa yang ditunggu-tunggu anak itu tidak kunjung terjadi. Yang ada hanyalah tetap seekor kupu-kupu yang terpaksa menghabiskan hidupnya dengan merangkak di sekitarnya dengan tubuh yang gembung dan sayap yang berkerut yang tidak dapat berkembang sempurna. Kupu-kupu itu akhirnya tidak pernah mampu untuk terbang.

Si anak yang menolong kupu-kupu itu keluar dari lubang kecil itu, tampaknya tidak mengerti bahwa kupu-kupu perlu berjuang keras dengan usahanya sendiri untuk keluar dari lubang kecil itu. Lubang kecil yang harus dilalui kepompong itu ternyata  akan memaksa cairan yang ada dalam tubuh kupu-kupu itu masuk kedalam sayap-sayapnya sehingga sayap-sayapnya akan dapat mengembang dengan sempurna dan ia pun dapat siap terbang bebas dan memperoleh kebebasan.


Thomas Alfa Edison pernah berkata, “Hidup adalah perjuangan. Hidup adalah kerja keras, bahkan untuk meraih keberhasilan diperlukan keringat dan air mata.”


Tidak ada yang namanya keberhasilan yang di peroleh dengan cara yang instant. Semuanya butuh kerja keras. Setiap pengalaman yang kita lalui, baik suka maupun duka akan memberikan warna-warni dalam kehidupan ini. Kehidupan yang sangat singkat ini.

Terkadang jika kita merenung, kita ingin menjadi bijaksana. Kita ingin melalui semua itu dengan jalan yang benar tanpa ada bantuan-bantuan yang dalam mencapai keberhasilan. Tanpa ada istilahnya "instant". Namun ketika kenyataan yang kita alami berbeda dengan apa yang kita renungkan di tambah lagi dalam keseharian kita yang diliputi oleh persaingan-persaingan yang ketat. Baik itu dalam menuntut ilmu, pekerjaan atau dalam kehidupan bertetangga. Muncullah hal-hal instant.Sehingga yang penting bagaimana meraih keberhasilan dengan cara apa pun, yang terkadang menghalalkan segala cara.

Seorang mahasiswa yang ingin lulus dengan mudah dan cepat, akhirnya harus mencari cara yang cepat dengan jalan membeli hasil skripsi atau tugas akhir dari orang lain. Seorang anak direktur perusahaan yang baru lulus kuliah, tiba-tiba langsung menjabat menjadi pimpinan tanpa mempunyai bekal atau pengalaman memimpin perusahaan, atau seorang istri yang menuntut suaminya untuk memiliki mobil mewah kepada suaminya yang notabene-nya adalah seorang yang memiliki penghasilan yang pas-pasan hingga akhirnya sang suami demi memenuhi kemauan sang istri akhirnya melalui jalan korupsi. Masih banyak contoh yang menjadikan seseorang itu menjadikan jalan menuju keberhasilan dengan cara yang instant.



Kompetensi seseorang dinilai dengan apa yang telah dilakukannya, bukan dari apa yang diucapkannya. Kompetensi seseorang diuji melalui pengalaman-pengalaman hidup yang dialaminya, bukan sekedar perencanaan yang tertulis di atas kertas.


Oleh itulah kenapa ada pepatah yang mengatakan “belajarlah kepada yang lebih tua, yang lebih tua banyak asam garamnya”.

Seperti kupu-kupu, hidup kita pun tidak hanya sekedar mengikuti siklus kehidupan yang sudah ada. Namuan kita harus berani mengambil langkah untuk berubah menjadi yang lebih baik lagi. Perubahan pertama yang memungkinkan kita untuk menjadi lebih baik adalah perubahan paradigma (perubahan pola berfikir) dan cara pandang. Inilah awalnya, karena setiap dari kita melakukan suatu perbuatan berdasarkan dengan apa yang kita yakini. Bagaimana cara kita memandang kehidupan ini, bagaimana cara kita memandang permasalahan yang dihadapi, akan sangat menentukan bagaimana kita melalui hari-hari kita selanjutnya.

Jika selalau memandang negative dan terus mengeluh tentunya akan membuat sikap mental kita menjadi lebih buruk. Namun sebaliknya jika disikapi dengan optimis dan penuh harapan, maka proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik. Perubahan pikiran selanjutnya akan diikuti dengan perubahan perasaan yang selanjutnya  membuahkan perubahan tingkah laku.

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Butterfly – part 1
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://beda-itu-indah.blogspot.com/2013/11/butterfly-part-1.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

trikmudahseo.blogspot.com support www.evafashionstore.com - Original design by Bamz | Copyright of Perbedaan adalah indah.