Keterbatasan Bukan Alasan Meraih Mimpi
11/01/2013
2
komentar
Turbo,”I am not just a snail”
Berkisah tentang seekor “snail” siput kebun yang mempunyai mimpi menjadi pembalap tercepat di dunia seperti idolanya Guy Gagne yang berhasil menjuarai Indianapolis 500 sebanyak 5 kali.
Film animasi ini banyak memberikan pelajaran hidup, beberapa di antaranya antara lain :
Miliki mimpi-mimpi yang tinggi
Si siput “Turbo” memiliki impian yang berbeda dengan teman-temannya.Teman-temannya hanya berani bermimpi sebagai siput yang lambat, yang selalu memakan tomat. Meski pun ia seorang siput yang notabene-nya adalah hewan paling lambat, namun ia memiliki mimpi yang mustahil yaitu menjadi pembalap. Ia tidak peduli walau ia hanya seekor siput.
Dalam kehidupan nyata, banyak dari kita tidak memiliki mimpi-mimpi yang tinggi. Kita hanya membatasi diri kita terhadap apa yang bisa kita lakukan saat itu saja. Kita tidak pernah mencoba untuk bermimpi dan mencoba mewujudkan mimpi itu.Terkadang untuk bermimpi saja kita sudah takut duluan, klo orang bialang “ mimpi aja lu gak berani, apalagi berbuat”. Banyak ketakutan yang kita pikirkan, takut gagal, takut dihina orang, takut dibilang “gila”, takut dibilang gak mampu dan yang lain sebagainya, sehingga akhirnya kita tidak pernah berani mencobanya.
Dalam kehidupan nyata, banyak dari kita tidak memiliki mimpi-mimpi yang tinggi. Kita hanya membatasi diri kita terhadap apa yang bisa kita lakukan saat itu saja. Kita tidak pernah mencoba untuk bermimpi dan mencoba mewujudkan mimpi itu.Terkadang untuk bermimpi saja kita sudah takut duluan, klo orang bialang “ mimpi aja lu gak berani, apalagi berbuat”. Banyak ketakutan yang kita pikirkan, takut gagal, takut dihina orang, takut dibilang “gila”, takut dibilang gak mampu dan yang lain sebagainya, sehingga akhirnya kita tidak pernah berani mencobanya.
“Not dream is not too big, and not dreamer is too small”
“Tidak ada mimpi yang terlalu besar (untuk di raih), dan tidak ada pemimpi yang terlalu kecil (untuk bermimpi)”
Lakukan segala hal yang bisa dilakukan untuk meraih mimpi itu
Setelah kita berani untuk bermimpi, selanjutnya adalah hal yang paling terpenting. BERBUAT. Jangan hanya bermimpi saja, berangan-angan saja tapi melakukan apa pun yang bisa kita lakukan untuk meraih mimpi atau tujuan yang kita inginkan.
Setelah turbo memiliki mimpi menjadi seorang pembalap, ia tidak hanya tinggal diam. Ia berusaha mewujudkannya. Ia berlatih keras mengalahkan waktu. Ia sering melihat pertandingan-pertandingan idolanya. Mengkhayalkan dirinya menjadi seorang juara. Bahkan ia pun tanpa sengaja “ikut” dalam sebuah pertandingan balapan jalanan yang akhir menjadikan ia memiliki kekuatan “super”.
Do it everything to get your dream
Mau menerima masukan yang baik dan acuhkan semua yang meremahkan.
Dalam mencapai mimpinya menjadi seorang pembalap, ia sering mendapatkan cemoohan dari teman-teman dan dari saudaranya sendiri, Chet.Idolanya pun yang pada awalnya dianggap olehnya adalah seseorang yang mensupportnya (menyetujui ia mengikuti balapan), Guy Gagne, ternyata malah menjatuhkan mental dan semangatnya sebelum ia bertanding bahkan ia menjadi rival terberatnya dalam pertandingan tersebut.
Sempat merasa down dengan hal-hal tersebut, namun ia bangkit. Ia pun memiliki sahabat-sahabat pembalap yang selalu setia mendukungnya. Ia juga mengacuhkan semua perkataan yang meremehkannya.
Kehidupan kita pun sama halnya demikian, orang-orang dilingkungan sekitar kita terkadang meremehkan apa yang kita perbuat dalam mencapai mimpi-mimpi. Orang sekitar kita, teman atau bahkan keluarga kita sendiri terkadang menganggap bahwa kita tidak mungkin bisa mencapainya.
Namun kita juga sering menganggap seseorang yang mendukung kita dalam segala hal adalah orang yang baik, sedangkan seseorang yang tidak sependapat bahkan melarang kita adalah orang yang jahat. Namun ternyata tidak, malahan sebaliknya.
Seorang sahabat sejati adalah seorang yang mampu mengingatkan kita di saat kita akan jatuh, bukan malah mendorong kita jatuh. Bahkan ketika kita jatuh, ia ada disamping kita untuk memberikan tangannya, menolong kita dari keterpurukan bukan meninggalkan.
Nah sobat, lihatlah disekeliling kalian, manakah diantara mereka itu sebagai sahabat mu yang mau menarikmu saat akan jatuh ke jurang atau sahabat yang malah mendorongmu ke jurang agar kamu jatuh lebih dalam.
Show them that you can do it
Jangan pernah menyerah hingga akhir
Bermacam-macam perjalanan dalam mencapai mimpi. Ada yang mulus lancar dalam mencapainya, namun tidak sedikit pula yang harus melewati berbagai ujian, halangan dan rintangan yang menghadang. Entah itu dari dalam diri sendiri atau dari luar seperti orang lain dan lingkungan.
Di saat kita benar-benar jatuh dan hanya selangkah lagi menuju keberhasilan, ujian yang paling berat malahan terkadang menghadang. Di sinilah akan tampak dari sosok kita, siapa kita sebenarnya. Apakah kita seorang yang pekerja keras dan pantang menyerah hingga akhir, ataukah kita hanya sebagai “looser” yang langsung menyerah ketika rintangan yang kita takutkan menghadang.
Di akhir film ini pun demikian. Turbo yang akhirnya mendapatkan semangatnya kembali untuk mencapai mimpinya menjadi seorang juara, harus menghadapi rintangan terbesarnya Guy Gagne yang berusaha menjatuhkannya dalam balapan tersebut. Gagne akhirnya berhasil menjatuhkan Turbo dengan membuat rusak “mesin” yang ada dalam dirinya.
Inilah ujian terberat turbo, di saat ia hanya beberapa langkah lagi untuk mencapai garis finis, ia tidak bisa. Tidak mampu. Ia menyerah. Namun sahabat-sahabatnya bahkan saudaranya yang pada awalnya menentangnya, memberikan semangat dan dukungannya agar ia mampu menyelesaikan pertandingan itu dan mencapai mimpinya dengan hanya menggunakan apa pun yang dimilikinya.
“Finish this. Yes you can. Yes, you’re right now. It’s easy in you.”
Ia pun berusaha “mati-matian” dengan hanya mengandalkan dirinya sendiri, dan akhirnya ia pun berhasil.
Yang ada adalah “Kita”, bukan “Aku”
Setelah mencapai garis finish, apa yang dikatakan turbo, “We won !” bukannya “I won!”. Ia tahu, bahwa keberhasilannya mencapai itu semua selain dari kerja kerasnya adalah dari dukungan sahabat-sahabatnya. Ia sadar, tanpa mereka semuanya tidak akan berhasil.
Kadang kesombongan, rasa egois itu muncul di benak kita setelah kita memperoleh apa yang kita impikan. Kita sering lupa bahwa kita tidak sendiri, ada orang lain yang menjadi “faktor” dalam kita meraih kesuksesan. Entah itu orang tua atau sahabat. Mereka memiliki peranan yang besar pula dalam kita meraih mimpi.
“I am not a batman or a superman, but we are power rangers”
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Keterbatasan Bukan Alasan Meraih Mimpi
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://beda-itu-indah.blogspot.com/2013/11/keterbatasan-bukan-alasan-meraih-mimpi.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
2 komentar:
nice posting, but sometime.... mimpi kita berhenti di tengah jalan bukan karena kita menyerah, tapi karena ada faktor lain yang menghalangi jalannya mimpi itu , bahkan faktor yang bisa menghentikan mimpi itu, hingga terkadang bisa saja kita terpuruk atau kita harus mencari atau membuat mimpi yang baru.
that's true..tapi kita kan bisa mencoba meraihnya. ibarat pulang ke rumah naik motor. Tiba-tiba ada demo, untungnya demo masak *hahahaha tapi pengunjungnya bejibun sampai ke jalan raya..
nah lo, mana harus pulang. otomatis, kan cari jalan lain buat ke rumah. Banyak jalan menuju roma, katanya sih. hahaha...
Posting Komentar